Hasil

Seorang om-om yang merasa kesepian dan lelah bekerja seharian setelah mutasi di Tokyo. Tiba-tiba saja ia dihampir 2 lonte Gal yang mengajaknya ngentot secara terang-terangan untuk melepaskan kesepian si om-om. 2 lonte itu memiliki caranya masing-masing, lonte pertama ngentot pake kondom seharga 30.000 yen dan lonte kedua gak boleh cium dan gak boleh ngentot hanya 15.000 yen.

Sudah beberapa bulan sejak Kiyoshi berhenti dari pekerjaanya untuk memenuhi mimpinya menjalankan toko permen di pinggiran Tokyo. Dia ingin menjalanin sisa hidupnya melihat Loli-Loli. Impiannyapun sukses, dengan para Loli di sekolah terdekat yang selalu mengunjungi toko permennya setiap hari dan mengobrol dengannya seperti layaknya teman. Tapi, suatu hari ia kedapatan salah satu pelanggan setianya Chie mencuri permen. Emang tidak terlalu merugikan cuma Chie berjanji untuk bekerja paruh waktu sebagai gantinya dan ia pun mengajak teman-temannya untuk mengunjungin toko permennya.

Seri lain dari Kagirohi: Shaku Kei. Kematian gantung diri si Kirishima Kaede masih misteri. Protagonist selaku pacar Kaede yang baru jadian ingin mencari tahu siapa pelaku dari kematian ini. Karena ia yakin itu bukanlah bunuh diri, melainkan pembunuhan. Orang pertama yang ia curigai adalah Minazuki Ajisai, karena ialah orang yang dibicarakan oleh Kaede sebelum meninggal. Terutama lagi, Ajisai adalah gadis misterius di sekolah, yang jarang ngomong dan menyapa siapapun.

Salah satu Klub sekolah mengajak guru pembimbingnya dalam kegiatan klub, namun guru pembimbingnya hanya dipermainkan dan dibuat sange :v dengan obat perangsang sange luar biasa <(“) Untuk menghentikan itu, ia harus minum obat penetralisir sangenya, namun obat penetralisir itu ditumpahkan ke kaki para anggota klub. Satu-satunya cara mau tidak mau guru harus menjilati kaki mereka satu persatu untuk mendapatkan menetralisirkan obat perangsangnya.

Hubungan intim yang rahasia dimulai ketika seorang guru wanita yang merasa kesepian karena ditinggal suaminya, lalu bermain belakang dengan teman gurunya di sekolah. Dan salah satu murid perempuan yang mengetahui hubungan rahasia itu ingin juga ikutan melakukan seks. Malam hari, di sekolah, semua itu berubah menjadi surga cosplay dengan 2 wanita melakukan pesta ngentot.

Kuuro-kun dijual oleh ayahnya untuk melunasi hutang yang ayahnya tak mampu bayar, ia dijual kepada seseorang yang kaya raya dan dijadikan sebagai pelayan laki-laki.

Sekolah Bukit Lily Putih adalah sekolah asrama umum yang penuh dengan murid wanita. Tapi sekolah itu memiliki sisi lain yang tersembunyi… yaitu Pelacur Kelas Tinggi. Di sekolah itu mendidik wanita menjadi pelacur kelas tinggi untuk dapat mengabulkan keinginan pria soal ngentot. Kebanyakan wanita fantasi mesumnya masih terkunci di hatinya paling dalam. Di sana lah, tugas pendidik untuk membuka fantasi mesumnya dan membawa para wanita ke permukaan untuk menjadi pelacur kelas tinggi.

Mengenai hubungan suatu pasangan yang tinggal bersama dengan adik dari pengantin wanita, pekerjaan yang berat membuat sang istri merasa kesepian di ranjang. Seorang petugas kebersihan membuat kakak beradik ini mengalami pelatihan yang membuat mereka nyaman sebagai seorang perempuan.

Nama lainnya yaitu “Let’s Fall in Love The Ero-manga” (LFLEM) terdiri dari empat plot ero-manga pendek dalam rangkaian 2 bagian tentang cinta ecchi yang imut. Lucu, erotis, dan manis, LFLEM memberikan dosis MOE yang sangat besar untuk otaku di seluruh dunia yang digoda dan tidak puas dengan anime biasa.

Masaya adalah mahasiswi, yang berprofesi sebagai tutor rumah paruh waktu. Suatu hari, dia menerima sebuah paket. Itu adalah buku catatan. Dia mengerutkan kening saat membaca sepucuk surat, yang juga ada dalam paket. Dikatakan, “Jika Anda menulis nama seorang gadis di buku catatan, Anda akan bisa mengendalikannya sesukamu.” Awalnya dia menganggap ini konyol, tapi dia memutuskan untuk mencobanya. Nama yang dia tulis adalah Yumi, muridnya …. Akibatnya, itu menjadi kenyataan, dan dia bercinta dengannya. “Buku Catatan ini terbukti nyata, saya sekarang bisa bersenang-senang dengan ini ….”